Kelompok 7 : 4KA26
·
Alfina octora
·
Fini erna dewi
·
Rizki rahman
·
Budi waskito
·
Luth mursalino
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Supply
Chain adalah sebuah rangkaian atau jaringan perusahaan-perusahaan yang bekerja
secara bersama-sama untuk membuat dan menyalurkan produk atau jasa kepada
konsumen akhir/pelanggan. Ada tiga aliran dalam supply chain:
1. Material
2. Informasi
3. Dana
Uang
Supply
Chain memiliki tahapan umum, yaitu :
·
Pelanggan
·
Retailer
·
Wholesaler
·
Manufacturer
·
Component
Chain
1 : Suppliers
Merupakan
sumber penyedia bahan pertama seperti bahan baku mentah, bahan penolong, bahan
dagangan dan lainnya.
Chain
1-2 : Suppliers ke Manufacturer
Memiliki
tugas membuat, memfabrikasi, mengasembling,, merakit, mengkonversikan ataupun
menyelesaikan barang. Rantai ertama ini mempunyai potensi untuk melakukan
penghematan.
Chain
1-2-3-4 : Suppliers ke Manufacturing ke Distribution ke Wholesaler
Barang
dapat disalurkan pelanggan, melalui distributor. Barang dari pabrik melalui
gudangnya disalurkan ke gudanr distributor dalm jumlah besar dan selanjutnya
akan disalurkan keada retails.
Chain
1-2-3-4 : Suppliers ke Manufacturing ke Distribution ke Wholesaler ke Retail
Outlets
Pedagang
besar menimbun barang digudang untuk disalurkan lagi ke pengecer. Disini
terdapat kesempatan untuk melakukan penghematan dalam bentuk inventoris dan
biaya gudang.
Chain
1-2-3-4-5 :Suppliers ke Manufacturer ke Distribution ke Wholesaler ke Retail
Outlets ke Customer
Para
pengecer menawarkan langsung keada para pelanggan hal ini termasuk warung, pasar swalayan,
koperasi dan lainnya.
Supply Chain Management
Adalah
manajemen terhadap aliran antar dan diantara tahapan suplly chain untuk
memaksimalkan profitabilitas keseluruhan supply chain. SCM merupakan konsep
yang semakin penting pada era perdagangan bebas globalisasi. Persaingan bukan
lagi roduk melawan produk tetapi kepada rantai asok melawan rantai pasik.
Disamping itu perlu juga diketahui berbagai sifat pergerakan supply chain untuk
berbagai inventory. Beberapa jenis inventory :
1. Barang
Baku
Mata
rantai pertama pada pabrik bahan baku dan terakhir di pabrik pembuatan finished
product. Bahan baku tersebut digabung dengan bahan penolong dan teknologi
tertentu dan diolah menjadi bahan jadi atau setengah jadi.
2. Barang
Setengah Jadi
Bahan
setengah jadi dapat langsung diroses di pabrik yang sama menjadi bahan jadi,
atau dapat langsung dijual kepada konxumen atau komoditas.
3. Barang
Jadi
Permulaan
mata rantai bahan jadi ada di pabrik pembuatannya, sebagai hasil dari
pengolahan bahan baku menjadi bahan setengah jadi. Akhir mata rantai ada
dikonsumen akhir pengguna.
4. Materials
dan Suku Cadang
Inventory
digunakan untuk menunjang abrik pembuatan barang jadi tersebut. Mata rantai
bermula dari pabrik material MRO (Matrials for maintenance, repair and
operaton) dan berkahir diperusahaan pembuat barang jadi.
5. Barang
komoditas
Barnag
yang dibeli perusahaan tertentu sudah dalam bentuk barang jadi dan
diperdagangkan kepada konsumen. Lalu barang ini dapat diroses kembali seperti
dibungkus, atau diperkecil kemasannya. Mata rantai inventory bermula dari
pabrik komoditas dan berkahir ada konsumen.
6. Barang
Proyek
Material
dan suku cadang digunakan untuk membangun royek tertentu. Mata rantai bermula
dari pabrik pembuatan barang-barang dan berakhir di perusahaan pembuat barang
jadi.
Tantangan
dalam Mengolah Supply Chain :
·
Kompleksitas Struktur Supply Chain
Melibatkan
banyak pihak dengan kepentingan berbeda-beda dan perbedaan bahasa, zona waktu
atau budaya antar erusahaan
·
Ketidakpastian
Ketidakpastian
permintaan, asokan, internal kualitas produksi dan lain-lain.
Optimalisasi Supply Chain
a) Tuntutan
pelanggan yang terus berkembang
Persaingan
yang ketat, menuntut konsumen mendapatkan harga yang lebih kompetitif, pilihan
sumber embelian yang lebih banyak, mutu barang yang lebih banyak, ilihan brand
yang lebih banyak, penyediaan yang lebih cepat dan pelayanan yang lebih baik
b) Kekuasaan
retail yang main besar
Tuntutan
consumer yang makin meningkat dengan mengadakan perubahan-perubahan besar.
Cara-cara retail untuk ara consumer
memilih barang dalam pengambilan keputusan seperti membuat display yang menarik
untuk produk tertentu, member diskon, memberikan bonus dna menawarkan secara
lebih aktif
c) Dilemma
dalam pencapaian optimalisasi
Menggalang,
memerbaiki komunikasi harian diantara semua pelaku supply, mulai dari hilir
sampai kehulu guna mencegah kelambatan pengadaan barang maupun enumpukan barang
digudang.
d) Kendala
dalam membangun kepercayaan
Hal
tersebut terjadi karena masih banyaknya
anggapan bahwa suppliers adalah lawan dam berbisnis, anggapan bahwa suppliers
pada hakikatnya mempunyai tujuan yang lain, hubungan jangka pendek yang tidak
saling menguntungkan.
e) Patnering
sebagai suatu solusi
Meyakini
memiliki tujuan yang sama, saling menguntungkan, saling ercaya, bersikap
terbuka, menjalin hubungan jangka panjang, dan terus menerus melakukan
perbaikan biaya dan mutu barang.
f) Teknologi
informasi sebagai katalisator
Keberhasilan
dapat dicapai tanpa menggunakan jasa teknologi informasi seperti hardware,
software, clear information, real time POS (Poin of Sales) information,
customer dan high level effectiveness dan efisiensi.
Peranan
Teknologi Informasi dalam Manajemen Supply Chain
Secara
umum teknologi informasi dalam management supply chain dpaat dilihat dari dua
prespektif besar :
·
Perspektif teknis : dalam fungsi
penciptaan dan penyebaran (gathering, organizing, selecting, synthesizing dan
distributing).
·
Prespektif manajerial :memiliki peranan
minimize rize, reduce costs, add value dan create new realities
Konsep Sistem Informasi Korporat
Terpadu
A. Sistem
informasi terpadu
Adanya
proses ketergantungan antara berbagai perusahaan yang terkait dalam sebuah
sistem bisnis. Aliran entitas yang harus dikelola dengan baik seperti aliran
produk dan jasa, uang dan dokumen. Tugas utama dari sistem informasi terpadu yaitu
mengumpulkan, menciptakan, mengolah data mentah yang berasal dari transaksi
menjadi informasi dan pengetahuan yang berguna serta menyimpan dan
menyebarluaskan data terutama manajemen dan staff internal perusahaan.
B. Arsitektur
sistem informasi korporat terpadu
Dengan
melihat siapa saja yang membutuhkan teknologi seperti konsumen, manajemen, staf
dan rekan bisnis. Komponen utama dalam arsitektur sistem informasi korporat
terpadu adalah selling chain management information system, customer
relationship management information system, enterprise resource planning
information system, management control information system, administrative
control information system, supply chain management information system,
enterprise application intergration information system dan knowledge-tone
applications information system.
C. Strategi
membangun sistem informasi korporat terpadu
Tahapan
evolusinya seperti cross-fungtional business unit, strategic business unit,
intergrated enterprise, extended enterprise, dan inter-enterprise community.