Bahasa Indonesia, Sahid Prasetyo, 3KA26, 16110328

on Kamis, 29 November 2012

Diksi

A. Pengertian Diksi atau Pilihan Kata
Diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata, gaya bahasa, ungkapan-ungkapan pengarang untuk mengungkapkan sebuah cerita.

Agar menghasilkan cerita yang menarik, diksi atau pemilihan kata harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
  1. Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan gagasan.
  2. Pengarang harus memiliki kemampuan dalam membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna, sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa pembaca.
  3. Menguasai berbagai macam kosakata dan mempu memanfaatkan kata-kata tersebut menjadi kalimat yang jelas, efektif, dan efisien.
Contoh paragraf :

1. Hari ini Aku pergi ke pantai bersama dengan teman-temanku. Udara di sana sangat sejuk. Kami bermain bola air sampai tak terasa hari sudah sore. Kamipun pulang tak lama kemudian.

2. Liburan kali ini Aku dan teman-temanku berencana untuk pergi ke pantai. Kami sangat senang ketika hari itu tiba. Begitu sampai disana kami sudah disambut oleh semilir angin yang tak heti-hentinya bertiup. Ombak yang berkejar-kejaran juga seolah tak mau kalah untuk menyambut kedatangan kami. Kami menghabiskan waktu sepanjang hari di sana. Kami pulang dengan hati senang.

Kedua paragraph diatas memiliki makna yang sama, tetapi dalam pemilihan kata atau diksi, paragraph kedua lebih menarik bagi pembaca karena enak dibaca dan tidak membosankan.

B. Syarat-Syarat Pemilihan Kata
1. Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit. Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Denotatif adalah suatu pengertian yang terkandung sebuah kata secara objektif. Makna denotatif sering disebut makna konseptual. Misalnya, kata makan yang bermakna memasukkan sesuatu kedalam mulut, dikunyah dan ditelan.

Makna konotatif adalah makna asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual. Kata makan pada makna konotatif berarti untung atau pukul. Makna konotatif selalu berubah dari zaman ke zaman. Contoh lainnya misalnya kamar kecil dapat bermakna konotatif jamban, sedangkan makna denotative adalah kamar yang kecil.

2. Makna Umum dan Makna Khusus
Kata umum adalah kata yang acuannya lebih luas. Kata khusus adalah kata yang acuannya lebih sempit atau khusus. Misalnya ikan termasuk kata umum, sedangkan kata khusus dari ikan adalah mujair, lele, gurami, gabus, koi. Contoh lainnya misalnya lele dapat menjadi kata umum, jika kata khususnya adalah lele lokal, lele dumbo.

3. Kata Konkrit dan Kata Abstrak
Kata konkrit adalah kata yang acuannya dapat diserap oleh pancaindra. Misalnya meja, rumah, mobil, air, cantik, hangat, wangi, suara. Sedangkan kata abstrak adalah kata yang acuannya sulit diserap oleh pancaindra. Misalnya perdamaian, gagasan. Kegunaan kata astrak untuk mengungkapkan gagasan rumit. Kata abstrak dapat membedakan secara halus antara gagasan yang bersifat teknis dan khusus. Pemakaian kata abstrak yang banyak pada suatu karangan akan menjadikan karangan tersebut tidak jelas dalam menyampikan gagasan penulis.

4. Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama, tapi bentuknya berlainan. Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan. Misalnya kata cermat dan cerdik yang keduanya bersinonim, tetapi keduanya tidaklah sama persis.

5. Kata Ilmiah dan Kata Populer
Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang dapat diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Kata-kata ilmiah biasa digunakan oleh kaum pelajar dalam berkomunikasi maupun dalam tulisan-tulisan ilmiah seperti karya tulis ilmiah, laporan ilmiah, skripsi, tesis, desertasi. Selain itu digunakan pada acara-acara resmi. Kata popular adalah kata yang biasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari masyarakat umum.

Berikut adalah contoh dari kata-kata tersebut.

Kata Ilmiah:                             Kata Popular:

Analogi                                    kiasan
Final                                        akhir
Diskriminasi                             perbedaan perlakuan
Prediksi                                   ramalan
Kontradiksi                              pertentangan
Format                                     ukuran
Anarki                                     kekacauan
Biodata                                    biografi singkat
Bibliografi                                daftar pustaka


C. Pembentukkan Kata
Terdapat dua cara dalam pembentukkan kata, yaitu dari luar dan dari dalam bahasa Indonesia. Pembentukkan dari dalam yaitu terbetuknya kata baru dengan dasar kata yang sudah ada, sedangkan dari luar melalui proses serapan.

1. Kesalahan Pembentukkan dan Pemilihan Kata
Pada subbab ini akan disebutkan kesalahan dalam pembentukkan kata, yang sering ditemukkan dalam bahasa lisan maupun tulis.
  1. Penanggalan awalan meng-
  2. Penanggalan awalan ber-
  3. Peluluhan bunyi /c/
  4. Penyengauan kata dasar
  5. Bunyi /s/, /k/, /p/, dan /t/ yang tidak luluh
  6. Awalan ke- yang keliru pemakaian akhiran –ir
  7. Padanan yang tidak serasi
  8. Pemakaian kata depan di, ke, dari, bagi, pada, daripada, dan terhadap
  9. Penggunaan kesimpulan, keputusan, penalaran, dan pemukiman
  10. Penggunaan kata yang hemat
  11. Analogi
  12. Bentuk jamak dalam bahasa Indonesia

2. Definisi
Definisi adalah suatu pernyataan yang menerangkan pengertian suatu hal atau konsep istilah tertentu. Dalam hal membuat definisi hal yang tidak boleh dilakukan adalah mengulang kata yang kita definisikan.

Contoh definisi:

Majas personifikasi adalah kiasan yang menggambarkan binatang, tumbuhan dan benda-benda mati seakan hidup selayaknya manusia, seolah punya maksud, sifat, perasaan dan kegiatan seperti manusia. Definisi terdiri dari:


1. Definisi nominalis
Definisi nominalis adalah menjelaskan sebuah kata dengan kata lain yang lebih umum dimengerti. Biasanya digunakan untuk membuka suatu pembicaraan atau diskusi.

2. Definisi realis
Definisi realis adalah penjelasan tentang isi yang terkandung dalam sebuah istilah, bukan hanya menjelaskan tentang istilah. Defiisi realis terbagi atas : 
  • Definisi esensial, yaitu penjelasan dengan cara menguraikan perbedaan antara penjelasan dengan cara menunjukkan bagian-bagian suatu benda(definisi analitik) dengan penjelasan dengan cara menunjukkan isi dari suatu term yang terdiri atas genus dan diferensia(definisi konotatif).
  • Definisi diskriptif, yaitu pejelasan dengan cara menunjukkan sifat-sifat khusus yang menyertai hal tersebut dengan penjelasan dengan cara menyatakan bagaimana suatu hal terjadi.

3. Definisi praktis
Definisi praktis adalah penjelasan tentang suatu hal yang dijelaskan dari segi kegunaan atau tujuan. Definisi praktis terbagi atas tiga macam, yaitu : 
  • Definisi operasional, yaitu penjelasan dengan cara menegaskan langkah-langkah pengujian serta menunjukkan bagaimana hasil yang dapat diamati.
  • Definisi fungsional, yaitu penjelasan sesuatu hal dengan cara menunjukkan kegunaan dan tujuannya.
  • Definisi persuasif, yaitu penjelasan dengan cara merumuskan suatu pernyataan yang dapat mempengaruhi orang lain, bersifat membujuk orang lain.

3. Kata Serapan
Kata serapan adalah kata yang diadopsi dari bahasa asing yang sesuai dari EYD. Kata serapan merupakan bagian perkembangan bahasa Indonesia. Kosa kata bahasa Indonesia banyak yang menyerap dari bahasa asing. Bahasa-bahasa asing yang diserap kedalam bahasa Indonesia antara lain bahasa Sansekerta, Arab, Belanda, Inggris dan Tionghoa. Penyerapan kata kedalam bahasa Indonesia meliputi dua unsur, yaitu:

  • Keteraturan bahasa(analogi): dikatakan analogi jika kata tersebut memiliki bunyi yang sesuai antara ejaan dan pelafalannya.
  • Penyimpangan atau ketidakteraturan bahasa(anomali): dikatakan anomali apabila kata tersebut tidak sesuai antara ejaan dan pelafalannya.
4.Analogi
Karena analogi adalah keteraturan bahasa, tentu saja lebih banyak berkaitan dengan kaidah-kaidah bahasa, baik dalam bentuk fonologi, sistem ejaan, atau struktur bahasa. Beberapa kata yang sudah sesuai dengan sistem fonologi, baik melalui proses penyesuaian maupun tidak, misalnya:

Bahasa Indonesia                      Bahasa Aslinya
aksi                                          action(inggris)
bait                                          bait(arab)
boling                                       bowling(inggris)
dansa                                       dance(inggris)
derajat                                     darrajat(arab)
ekologi                                     ecology(inggris)
fajar                                          fajr(arab)
insane                                       insane(arab)

Menurut taraf integrasinya unsur pinjaman dari bahasa asing dapat dibagi dua golongan. Pertama unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Unsur pertama ini digunakan dalam bahasa Indonesia, tetapi penulisan dan pengucapannya masih mengikuti aturan bahasa asing. Unsur yang kedua kata pinjaman yang penulisan dan pengucapannya telah disesuaikan ke dalam bahasa Indonesia.

5. Anomali
Perhatikan kata-kata berikut ini :
Bahasa Indonesia                     Bahasa Aslinya
bank                                        bank(inggris)
intern                                       intern(inggris)
qur’an                                     qur’an(arab)
jum’at                                      jum’at(arab)

Beberapa kata diatas merupakan kata yang mengandung unsur anomali. Bila diamati lafal yang kita keluarkan dari mulut dengan ejaan yang tertera, tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yaitu bank=(nk), jum’at=(’).

Sedangkan kata-kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia secara utuh tanpa mengalami perubahan penulisan memiliki kemungkinan untuk dibaca bagaimana aslinya, sehingga timbul anomali dan fonologi, seperti contoh berikut : 

 Bahasa Indonesia                       Bahasa Aslinya
expose                                       expose
export                                        export
exodus                                       exodus

Kadang-kadang kata tidak hanya satu morfem, ada juga yang terdiri dari dua morfem atau lebih, sehingga penyerapannya dilakukan secara utuh, misalnya : 

Bahasa Indonesia                      Bahasa Aslinya
federalisme                                federalism(inggris)
bilingual                                     bilingual(inggris)
dedikasi                                    dedication(inggris)
edukasi                                     education(inggris)

Contoh penggunaan Diksi dalam kalimat :
- Kami sedang mengerjakan pekerjaan rumah.
- Pedagang kaki lima dilarang berjualan di sepanjang jalan A. Yani.
- Kita harus bisa mengubah kebiasaan yang buruk.

Bahasa Indonesia, Sahid Prasetyo, 3KA26, 16110328

on Sabtu, 20 Oktober 2012
A. Pilih ungkapan yang tepat
1) Saya memilih jawaban a Hakim, Jaksa, dan terdakwa ada di ruang sidang; pengacara dan saksi berdemo di halaman. Karena pada kata Jaksa dan terdakwa pada kalimat b tidak terdapat tanda koma, hal itu bisa menyebabkan Jaksa dan terdakwa dapat menjadi satu kesatuan.

2) Saya memilih jawaban b Kesalahan Andi pada bulan lalu telah diperbaiki. Ia diterima kembali oleh warga. Karena pada kalimat tersebut Andi melakukan kesalahan yang artinya membuat kerusakan pada lingkungan sekitarnya maka dari itu kata yang cocok untuk kalimat tersebut adalah diperbaiki bukan dibenarkan.

3) Saya memilih jawaban a Andi berkata pada adiknya, “Hai Dik, Ibu memanggil kita”. Karena pada kalimat b pada kata Presiden huruf e terdapat sebuah tanda. Karena yang saya tahu, huruf tersebut digunakan dalam bahasa lain bukan Bahasa Indonesia.

4) Saya memilih jawaban a Persamaan dihadapan hukum berlaku bagi semua warga Negara Indonesia, asas persamaan dihadapan hukum tersebut telah diatur dalam UUD 1945. Karena pada kalimat b terdapat dua kalimat.

5) Saya memilih jawaban a Kerukunan antar warga merupakan sarat untuk terciptanya kedamaian bangsa. Karena pada kalimat b pada kata hak azasi manusia, seharusnya yang benar adalah hak asasi manusia.

Nama               : Sahid Prasetyo
NPM               : 16110328
Kelas               : 3KA26
 

Teori Organisasi Umum 2, Tulisan Kelompok (Sahid Prasetyo, 16110328, 2KA26)

on Sabtu, 30 Juni 2012
FINANSIAL

 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Keuangan atau finansial mempelajari bagaimana individu, bisnis, dan organisasi meningkatkan, mengalokasi, dan menggunakan sumber daya moneter sejalan dengan waktu, dan juga menghitung risiko dalam menjalankan proyek mereka. Istilah keuangan dapat berarti:
  • Ilmu keuangan dan asset lainnya
  • Manajemen asset tersebut
  • Menghitung dan mengatur risiko proyek
Fungsi keuangan bertujuan untuk mengatur pencarian sumber – sumber dana yang dibutuhkan bagi perusahaan dan kemudian mengatur penggunaan dari dana yang telah diperolehnya itu. Sumber dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik sumber dana intern yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri maupun sumber dana ekstern yang berasal dari luar perusahaan itu sendiri.
Tetapi dibalik semua pengertian dan fungsi dari keuangan, ternyata terdapat masalah yang harus dihadapi. Baik itu untuk individu, bisnis, ataupun organisasi. Seperti kebijakan keuangan, inflasi, dan hutang luar negeri.
Oleh karena itu, kami dari kelompok 1 ingin membahas tentang permasalahan finansial dari organisasi perusahaan. Organisasi Perusahaan yang kami ambil untuk dijadikan contoh adalah perusahaan Negara yaitu Pertamina.
1.2 Permasalahan
            Permasalahan yang dapat dirumuskan adalah:
            1.2.1 Pengaruh Inflasi terhadap PT. Pertamina
            1.2.2 Pengaruh Hutang Luar Negeri Indonesia terhadap PT. Pertamina
            1.2.3 Kebijakan Uang yang digunakan oleh PT. Pertamina

BAB 2
PERMASALAHAN
2.1 Data dan Contoh Permasalahan
            2.1.1 Inflasi
            Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.
            2.1.2 Pengaruh Inflasi terhadap PT. Pertamina
Apabila harga minyak dunia naik, otomatis subsidi untuk BBM dan pendapatan migas pun akan naik. pemerintah tidak bisa secara terus menerus meningkatkan subsidi BBM karena akan memperlebar defisit fiskal negara. maka dari itu, ditawarkan berbagai solusi utk menanggulangi kenaikan harga minyak dunia seperti misalnya: menyediakan converter kit utk mengkonversi bensin menjadi gas, menggalakkan bahan bakar biofuel, menaikkan harga BBM, atau berbagai kebijakan lainnya. nah setelah dihitung2, kebijakan yang paling 'murah' adalah meningkatkan harga BBM. nah kenaikan harga BBM ini jelas memberi efek domino pada perekonomian.

            Kenaikan harga BBM memberi efek domino pada roda perekonomian. Hal tersebut logis mengingat peningkatan harga BBM dapat meningkatkan biaya produksi pabrik/manufaktur menjadi lebih mahal dan tentu saja hal tersebut dapat berdampak pada peningkatan harga jual ke konsumen. Pada akhirnya terjadi peningkatan inflasi akibat bertambahnya uang beredar di masyarakat. Bagi perekonomian, peningkatan inflasi tidak baik karena inflasi yang tinggi akan menyebabkan nilai mata uang dalam negeri menjadi melemah.
Selanjutnya, daya beli masyarakat akan turun, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah dan miskin. Di sisi lain, bila pemerintah tidak menaikkan harga BBM bersubsidi, maka kenaikan jumlah konsumsi BBM tiap tahun akan menambah beban subsidi BBM dalam APBN dan pada akhirnya akan menambah defisit APBN.

            Bila ditinjau dari perekonomian mikro, peningkatan ongkos produksi perusahaan jelas membuat kas perusahaan menjadi semakin tipis dan alokasi anggaran untuk meng-hire banyak tenaga kerja semakin menurun. Konsekuensi terburuk yakni PHK massal yang tidak mungkin dapat dielakkan. Pada kelanjutannya, pertumbuhan ekonomi pun akan tersendat akibat penurunan produktivitas tenaga kerja.
2.1.3 Hutang Luar Negeri
Pembangunan ekonomi merupakan tahapan proses yang mutlak dilakukan oleh suatu bangsa untuk dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruhrakyat bangsa tersebut. Pembangunan ekonomi suatu negara tidak dapat hanya dilakukan dengan berbekal tekad yang membaja dari seluruh rakyatnya untuk membanngun, tetapi lebih dari itu harus didukung pula oleh ketersediaan sumberdaya ekonomi, baik sumberdaya alam; sumberdaya manusia; dan sumberdaya modal, yang produktif. Dengan kata lain, tanpa adanya daya dukung yang cukup kuat dari sumberdaya ekonomi yang produktif. Maka pembangunan ekonomi mustahil dapat dilaksanakan dengan baik dan memuaskan. Adapun kepemilikan terhadap sumberdaya ekonomi ini oleh negara-nagara dunia ketiga tidaklah sama. Ada negara yang memiliki kelimpahan pada jenis sumberdaya ekonomi tertentu, ada pula yang kekurangan.
Pada banyak negara dunia ketiga, yang umumnya memilki tingkat kesejahteraan rakyat yang relatif masih rendah, mempertinggi tingkat pertumbuhan ekonomi memang sangat mutlak diperlukan untuk mengejar ketertinggalan di bidang ekonomi dari negara-negara industri maju. Oleh karena masih relatif lemahnya kemanpuan partisipasi swasta domestik dalam pembangunan ekonomi, mengharuskan pemerintah untuk mengambil peran sebagai motor penggerak pembangunan ekonomi nasional.
Seolah-olah segala upaya dan strategi pembangunan difokuskan oleh pemerintah untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dari tahun ke tahun. Sehingga seringkali hal tersebut dilakukan melebihi kemampuan dan daya dukung sumberdaya ekonomi didalam negeri yang tersedia pada waktu itu. Akibatnya, pemerintah negara-negara tersebut harus mendatangkan sumberdaya ekonomidari luar negara-nagara lain untuk dapat memberikan dukungan yang cukup bagi pelaksanaan program pembangunan ekonomi nasionalnya. Dengan dukungan sumberdaya ekonomi dari luar negara tersebut, maka bukanlah sesuatu yang mustahil, apabila di beberapa nagara dunia ketiga atau negara yang sedang berkembang, laju pertumbuhan ekonomi dapat melebihi laju pertumbuhan ekonomi negara-negara industri maju.
Sumberdaya modal merupakan sumberdaya ekonomi yang paling sering didatangkan oleh pemerintah negara-negara sedang berkembang untukmendukung pembangunan nasionalnya. Hal ini terjadi karena adanya keterbatasan sumberdaya modal dalam negeri. Sumberdaya modal didatangkan dari luar negeri, yang umunya dari negara-negara industri maju, ini wujudnya bisa beragam, seperti penanaman modal asing (direct invesment), berbagai bentuk investasi portofolio (portofolio invesment) dan pinjaman luar negeri. Dantidak semuanya diberikan sebagai bantuan yang sifatnya cuma-cuma (gratis). Tetapi dengan berbagai konsekuensi baik yang bersifat komersil maupun politis.
Pada satu sisi, datangnya modal dari luar negeri tersebut dapat digunakan untukmendukung program pembangunan nasional pemerintah, sehingga targetpertumbuhan ekonomi nasional dan peningkatan pendapatan per kapitas masyarakat meningkat. Tetapi pada sisi lain, diterimanya modal asing tersebutdapat menimbulkan berbagai masalah dalam jangka panjang, baik ekonomimaupun politik, bahkan pada beberapa negara-negara yang sedang berkembang menjadi beban yang seolah-olah tak terlepaskan, yang justru menyebabkan berkurangnya tingkat kesejahteraan rakyatnya,  
  2.1.4 Pengaruh Hutang Luar Negeri Indonesia terhadap PT. Pertamina
Windu Hernowo melakukan perhitungan yang cukup jelas terhadap harga BBM yang seharusnya ditetapkan. Seharusnya pemerintah memberlakukan BBM sesuai perhitungan mixing price. Harga Internasional minyak mentah saat ini memang sangat tinggi. Berdasarkan data  harga minyak dunia untuk brent crude oil 124.12 USD. Sedangkan biaya produksi di Indonesia rata-rata antara 3 USD- 14.0 USD. Seharusnya harga BBM volume impor saja yang ditanggung rakyat dan  untuk BBM produksi nasional cukuplah production cost plus refinery cost plus biaya distribusi nasional.
Contoh biaya produksi termahal USD 14.0. Dengan total Produksi 908 ribu bpd. Bila 1 barrel =159 liter (tepatnya 158,987 liter), maka total produksi per hari adalah144,372,000 liter per hari. Adapun total kebutuhan nasional saat ini mencapai 56 juta kl per tahun atau  157,303.37  kl per hari yang setara dengan 989.330 barrel/hari. Sehingga kekurangannya adalah (908.000-989,330) barrel = (81,330) barrel. Sehingga untuk harga mix price menjadi = {(908,000 x USD 14.0)+(81,330xUSD 124)}/(908,000+81,330) = USD 23.05
Seharusnya yang digunakan sebagai patokan perhitungan Cost Recovery atau harga adalah harga dasar USD  23.05/bbl, BUKAN harga Internasional yang USD. 124/bbl. (bbl=barrel). Dengan demikian harga BBM untuk rakyat menjadi murah dan terjangkau. Hal ini akan menyebabkan semua kebutuhan asyarakat mulai dari cabe dan bahan pangan lainnya, material bangunan  hingga harga energi listrik menjadi murah
           
2.1.5 Kebijakan Uang
ICoFR atau Laporan Keuangan Audited Tepat Waktu?
Program Konvergensi IFRS dan Program Pengembangan IcoFR. Kebutuhan untuk menjadi perusahaan kelas dunia mengantarkan Pertamina kepada suatu semangat untuk terus menjangkau dan patuh pada standar kelas dunia. Di samping dari sector bisnis hulu dan hilir yang terus mengejar performance, pada sektor support Pertamina juga melakukan recharge, seperti yang terjadi di fungsi HR, HSE dan Keuangan.
Terobosan untuk mendapatkan kepercayaan investor dunia telah berhasil dilakukan, dan dengan bangga Pertamina mulai dapat tampil di pentas investasi dunia. Saat ini tidak ada batasan bagi dunia untuk dapat melihat, menilai dan membuat keputusan ekonomis terkait kepentingan investasi pada Pertamina. Stakeholders membutuhkan Pertamina untuk full disclosure atas seluruh kegiatannya yang direfleksikan dalam laporan keuangan. Untuk itu, manajemen diwajibkan untuk dapat memberikan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan diandalkan setiap saat.
Untuk mencapai cita-cita menjadikan laporan keuangan Pertamina dapat dipercaya dan diandalkan oleh seluruh pelaku investasi dunia serta stakeholders lainnya, maka beberapa prakarsa telah dilakukan, yaitu program konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) dan Program Pengembangan Internal Control over Financial Reporting (ICoFR). Konvergensi IFRS menjadi demikian penting dan hal ini dilatarbelakangi oleh komitmen Indonesia dalam forum negara G-20. Komitmen Indonesia adalah ikut memberlakukan Standar Akuntansi Keuangan berbasis IFRS, dan pada tahun 2012, Pertamina diharapkan telah comply secara keseluruhan pada IFRS.
Tidak cukup dengan prakarsa konvergensi IFRS, stakeholders perlu diyakinkan bahwa semua proses bisnis Pertamina telah memiliki kontrol yang efektif. Proses bisnis dan kontrol tersebut akan menunjang penyajian laporan keuangan yang konvergen dengan IFRS. Oleh karenanya prakarsa Program Pengembangan ICoFR sangat penting dan sebagai faktor penunjang implementasi IFRS.
Pertamina bukannya tidak memiliki kebijakan dan prosedur dalam rangka mengendalikan penyusunan laporan keuangan, namun design dan implementasi yang tidak tepat dalam control menjadikan kontrol tidak efektif, perlu kerja keras untuk meyakinkan figur yang lahir dari proses yang salah klasifikasi, salah kalkulasi atau salah saji lainnya. Produk dari proses tersebut, oleh auditor eksternal akan menghasilkan. Management Letter yang sangat banyak, salah saji material karena kontrol yang diabaikan. Hal ini membuat fungsi Keuangan bekerja ekstra karena harus membenahi kesalahan penyajian dimana figur salah saji dalam laporan keuangan ini seharusnya bukan merupakan tanggung jawabnya. Budaya kerja yang berpandangan bahwa laporan keuangan hanyalah urusan fungsi keuangan perlu didobrak. Concern terhadap kontrol harus dimiliki oleh setiap Business Process Owner. Proses bisnis Pertamina sudah secara dominan difasilitasi oleh ERP-MySAP, dimana setiap prosesnya harus melalui tahapan yang tegas dan setiap tahapan itu ditanamkan suatu kegiatan pengendalian. Secara substansi, perlu dilakukan recharge atas paradigma pengendalian itu.
Do the right thing at the very beginning. Visi misi untuk menciptakan Pertamina menjadi world class company harus diikuti dengan semangat, gairah dan disiplin agar setiap langkah menjadi penuh keyakinan dan sudah menjadi bagian dari budaya kerja. Sekedar visi dan misi tidaklah cukup, harus ada struktur, sistem dan personel yang competent untuk bisa melaksanakan semua roadmap ICoFR yang telah ditetapkan.
Tuntutan Laporan Keuangan Audited Selesai Tepat Waktu Di sisi lain, tuntutan penyajian laporan keuangan audited yang tepat waktu juga menjadi prioritas utama.
Karena, ketepatan waktu penyajian laporan keuangan audited merupakan kebutuhan pokok bagi stakeholder, sehingga jangan pernah mengabaikan percepatan proses pelaporan keuangan dan tentunya juga kelancaran proses auditnya.
Deadline yang dipatok luar biasa yaitu 31 Maret 2012, laporan keuangan audited tahun buku 2011 sudah harus dihasilkan. Sungguh effort yang luar biasa, dan jika ini berhasil, akan menjadi prestasi yang besar bagi Pertamina. Kembali lagi Pertamina meningkatkan record yang sudah baik dibandingkan tahun kemarin yang sudah diacungi jempol oleh stakeholder.
Kembali lagi kepada urgensi Program Pengembangan ICoFR, akankah program ini menjadikan effort percepatan laporan keuangan audited atau sebaliknya? terganjal dan menjadi program yang anti produktif? Kebimbangan ini beralasan, sebab secara logis, timing dalam roadmap Program Pengembangan ICoFR yang sama dengan timing untuk proses percepatan pelaporan keuangan dan auditnya, yaitu utamanya Program Pengembangan ICoFR ini akan melalui periode Januari sampai dengan Maret 2011, dan tentunya akan mempengaruhi kinerja program percepatan proses pelaporan keuangan audited tersebut. Apalagi inisiator program Pengembangan ICoFR ini adalah Internal audit, dimana Standar Profesi Internal audit mengharuskan bersikap independen dan objektif terhadap operasi perusahaan. Dalam program ini Internal audit berperan sebagai champion ICoFR, memberikan advice, memfasilitasi diskusi dan memfasilitasi workshop.
Di lain sisi, peran Internal audit sebagai strategic business partner, ternyata juga telah melakukan assurance and consulting pada pos-pos signifikan pada laporan keuangan, yaitu telah melakukan evaluasi dan perbaikan internal kontrol terkait dengan proses pelaporan keuangan. Menurut auditor eksternal, dalam entry meeting audit interim Oktober 2011 ini, internal audit telah berperan dalam percepatan audit dan telah mengimplementasikan best practice yang dilakukan oleh world class company. Secara intensif, internal audit telah dan akan terus memberikan gambaran mengenai proses
bisnis dan kontrol kontrolnya untuk pos-pos signifikan kepada eksternal auditor, sehingga dapat membantu proses Test of Control dan Test of Detail yang dilakukan oleh auditor eksternal.
Kepuasan auditor eksternal atas efektifitas pengendalian intern akan berpengaruh terhadap keluasan dan kedalaman proses audit, yang tentunya diharapkan proses audit menjadi lebih cepat. Kondisi ini diharapkan akan menghapus sedikit kekhawatiran atas "gangguan ICoFR", apalagi proses auditnya juga dikawal oleh Internal audit, yang tentunya hasilnya merupakan jasa percepatan proses audit dimaksud. Assurance and Consulting ini masih bersifat terbatas, belum mencakup keseluruhan pos-pos signifikan, sehingga hasilnya belum optimal, walaupun mencakup End to End Process. Sedangkan pada Program Pengembangan ICoFR, akan secara komprehensif mencakup seluruh pos-pos signifikan, sehingga seluruh significant risk dan key control akan tergambarkan dan key control akan diefektifkan. Dengan demikian, sudah barang tentu, pertanyaan pada judul di atas akan berubah dengan sendirinya menjadi "Program Pengembangan ICoFR menyelesaikan Laporan Keuangan Audited tepat waktu". Great !!

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fungsi keuangan bertujuan untuk mengatur pencarian sumber – sumber dana yang dibutuhkan bagi perusahaan dan kemudian mengatur penggunaan dari dana yang telah diperolehnya itu. Sumber dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik sumber dana intern yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri maupun sumber dana ekstern yang berasal dari luar perusahaan itu sendiri.
Dalam ilmu ekonomi, suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang adalah pengertian Inflasi. Berarti dalam kata lain inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu.
Bukan hanya inflasi yang menjadi permasalahan di negeri ini tetapi juga pengaruhnya terhadap PT. Pertamina,  pengaruh hutang luar negeri dan bagaimana kebijakan uang yang digunakan oleh pemerintah.



                                                
                                           Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Keuangan

http://qeyty.blogspot.com/2008/10/bab-vii-fungsi-keuangan.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi

http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=1078547&page=164