FINANSIAL
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keuangan atau finansial mempelajari bagaimana individu,
bisnis, dan organisasi meningkatkan, mengalokasi, dan menggunakan sumber daya
moneter sejalan dengan waktu, dan juga menghitung risiko dalam menjalankan
proyek mereka. Istilah keuangan
dapat berarti:
- Ilmu keuangan dan asset lainnya
- Manajemen asset tersebut
- Menghitung dan mengatur risiko proyek
Fungsi keuangan
bertujuan untuk mengatur pencarian sumber – sumber dana yang dibutuhkan bagi
perusahaan dan kemudian mengatur penggunaan dari dana yang telah diperolehnya
itu. Sumber dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik
sumber dana intern yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri maupun sumber
dana ekstern yang berasal dari luar perusahaan itu sendiri.
Tetapi dibalik semua pengertian dan fungsi dari keuangan,
ternyata terdapat masalah yang harus dihadapi. Baik itu untuk individu, bisnis,
ataupun organisasi. Seperti kebijakan keuangan, inflasi, dan hutang luar
negeri.
Oleh karena itu, kami dari kelompok 1 ingin membahas tentang
permasalahan finansial dari organisasi perusahaan. Organisasi Perusahaan yang
kami ambil untuk dijadikan contoh adalah perusahaan Negara yaitu Pertamina.
1.2
Permasalahan
Permasalahan
yang dapat dirumuskan adalah:
1.2.1 Pengaruh Inflasi terhadap PT. Pertamina
1.2.2 Pengaruh Hutang Luar Negeri Indonesia terhadap PT.
Pertamina
1.2.3 Kebijakan Uang yang digunakan oleh PT. Pertamina
BAB 2
PERMASALAHAN
2.1
Data dan Contoh Permasalahan
2.1.1 Inflasi
Dalam ilmu ekonomi,
inflasi adalah suatu proses
meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan
dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain,
konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu
konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya
ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan
proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses
dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga
yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator
untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan
harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah
inflasi juga digunakan untuk
mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya
harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering
digunakan adalah CPI
dan GDP Deflator.
Inflasi dapat
digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan
hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah
angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100%
setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan
harga berada di atas 100% setahun.
2.1.2 Pengaruh
Inflasi terhadap PT. Pertamina
Apabila harga
minyak dunia naik, otomatis subsidi untuk BBM dan pendapatan migas pun akan
naik. pemerintah tidak bisa secara terus menerus meningkatkan subsidi BBM
karena akan memperlebar defisit fiskal negara. maka dari itu, ditawarkan
berbagai solusi utk menanggulangi kenaikan harga minyak dunia seperti misalnya:
menyediakan converter kit utk mengkonversi bensin menjadi gas, menggalakkan
bahan bakar biofuel, menaikkan harga BBM, atau berbagai kebijakan lainnya. nah
setelah dihitung2, kebijakan yang paling 'murah' adalah meningkatkan harga BBM.
nah kenaikan harga BBM ini jelas memberi efek domino pada perekonomian.
Kenaikan harga BBM memberi efek domino pada roda perekonomian. Hal tersebut logis mengingat peningkatan harga BBM dapat meningkatkan biaya produksi pabrik/manufaktur menjadi lebih mahal dan tentu saja hal tersebut dapat berdampak pada peningkatan harga jual ke konsumen. Pada akhirnya terjadi peningkatan inflasi akibat bertambahnya uang beredar di masyarakat. Bagi perekonomian, peningkatan inflasi tidak baik karena inflasi yang tinggi akan menyebabkan nilai mata uang dalam negeri menjadi melemah.
Kenaikan harga BBM memberi efek domino pada roda perekonomian. Hal tersebut logis mengingat peningkatan harga BBM dapat meningkatkan biaya produksi pabrik/manufaktur menjadi lebih mahal dan tentu saja hal tersebut dapat berdampak pada peningkatan harga jual ke konsumen. Pada akhirnya terjadi peningkatan inflasi akibat bertambahnya uang beredar di masyarakat. Bagi perekonomian, peningkatan inflasi tidak baik karena inflasi yang tinggi akan menyebabkan nilai mata uang dalam negeri menjadi melemah.
Selanjutnya,
daya beli masyarakat akan turun, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah dan
miskin. Di sisi lain, bila pemerintah tidak menaikkan harga BBM bersubsidi,
maka kenaikan jumlah konsumsi BBM tiap tahun akan menambah beban subsidi BBM
dalam APBN dan pada akhirnya akan menambah defisit APBN.
Bila ditinjau dari perekonomian mikro, peningkatan ongkos produksi perusahaan jelas membuat kas perusahaan menjadi semakin tipis dan alokasi anggaran untuk meng-hire banyak tenaga kerja semakin menurun. Konsekuensi terburuk yakni PHK massal yang tidak mungkin dapat dielakkan. Pada kelanjutannya, pertumbuhan ekonomi pun akan tersendat akibat penurunan produktivitas tenaga kerja.
Bila ditinjau dari perekonomian mikro, peningkatan ongkos produksi perusahaan jelas membuat kas perusahaan menjadi semakin tipis dan alokasi anggaran untuk meng-hire banyak tenaga kerja semakin menurun. Konsekuensi terburuk yakni PHK massal yang tidak mungkin dapat dielakkan. Pada kelanjutannya, pertumbuhan ekonomi pun akan tersendat akibat penurunan produktivitas tenaga kerja.
2.1.3 Hutang Luar Negeri
Pembangunan
ekonomi merupakan tahapan proses yang mutlak dilakukan oleh suatu bangsa untuk
dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruhrakyat bangsa tersebut. Pembangunan ekonomi suatu
negara tidak dapat hanya dilakukan dengan berbekal tekad
yang membaja dari seluruh rakyatnya untuk membanngun, tetapi lebih dari itu harus didukung pula oleh ketersediaan sumberdaya ekonomi, baik
sumberdaya alam; sumberdaya manusia; dan sumberdaya modal,
yang produktif. Dengan kata lain, tanpa adanya daya dukung yang cukup kuat dari
sumberdaya ekonomi yang produktif. Maka pembangunan ekonomi mustahil dapat
dilaksanakan dengan baik dan memuaskan. Adapun
kepemilikan terhadap sumberdaya ekonomi ini oleh negara-nagara dunia ketiga tidaklah sama. Ada negara yang memiliki kelimpahan pada jenis sumberdaya ekonomi tertentu, ada pula yang kekurangan.
Pada
banyak negara dunia ketiga, yang umumnya memilki tingkat kesejahteraan rakyat
yang relatif masih rendah, mempertinggi tingkat pertumbuhan ekonomi memang
sangat mutlak diperlukan untuk mengejar ketertinggalan di bidang ekonomi dari
negara-negara industri maju. Oleh karena masih relatif lemahnya kemanpuan
partisipasi swasta domestik dalam pembangunan ekonomi, mengharuskan pemerintah untuk mengambil peran sebagai motor penggerak pembangunan ekonomi nasional.
Seolah-olah
segala upaya dan strategi pembangunan difokuskan oleh pemerintah untuk
mempertahankan atau bahkan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dari tahun ke tahun. Sehingga seringkali hal tersebut dilakukan melebihi kemampuan dan daya dukung sumberdaya
ekonomi didalam negeri yang tersedia pada waktu itu.
Akibatnya, pemerintah
negara-negara tersebut harus mendatangkan sumberdaya ekonomidari luar
negara-nagara lain untuk dapat memberikan dukungan yang cukup bagi pelaksanaan program pembangunan ekonomi nasionalnya. Dengan dukungan sumberdaya ekonomi dari luar negara
tersebut, maka bukanlah sesuatu yang mustahil, apabila di beberapa
nagara dunia ketiga atau negara yang sedang berkembang, laju pertumbuhan
ekonomi dapat melebihi laju pertumbuhan ekonomi negara-negara industri maju.
Sumberdaya
modal merupakan sumberdaya ekonomi yang paling sering didatangkan oleh
pemerintah negara-negara sedang berkembang untukmendukung pembangunan
nasionalnya. Hal ini terjadi karena adanya keterbatasan
sumberdaya modal dalam negeri. Sumberdaya modal didatangkan dari luar negeri, yang umunya dari negara-negara industri maju, ini
wujudnya bisa beragam, seperti penanaman modal asing (direct invesment),
berbagai bentuk investasi portofolio (portofolio
invesment) dan pinjaman luar negeri. Dantidak semuanya
diberikan sebagai bantuan yang sifatnya cuma-cuma (gratis). Tetapi dengan
berbagai konsekuensi baik yang bersifat komersil maupun politis.
Pada
satu sisi, datangnya modal dari luar negeri tersebut dapat digunakan untukmendukung
program pembangunan nasional pemerintah, sehingga targetpertumbuhan ekonomi
nasional dan peningkatan pendapatan per kapitas masyarakat
meningkat. Tetapi pada sisi lain, diterimanya modal asing tersebutdapat menimbulkan berbagai masalah dalam jangka panjang, baik
ekonomimaupun politik, bahkan pada beberapa negara-negara yang sedang
berkembang menjadi beban yang seolah-olah tak terlepaskan, yang justru
menyebabkan berkurangnya tingkat kesejahteraan rakyatnya,
2.1.4 Pengaruh
Hutang Luar Negeri Indonesia terhadap PT. Pertamina
Windu Hernowo
melakukan perhitungan yang cukup jelas terhadap harga BBM yang seharusnya
ditetapkan. Seharusnya pemerintah memberlakukan BBM sesuai perhitungan mixing price. Harga Internasional
minyak mentah saat ini memang sangat tinggi. Berdasarkan data harga
minyak dunia untuk brent crude oil 124.12 USD. Sedangkan biaya produksi di
Indonesia rata-rata antara 3 USD- 14.0 USD. Seharusnya harga BBM volume impor
saja yang ditanggung rakyat dan untuk BBM produksi nasional cukuplah
production cost plus refinery cost plus biaya distribusi nasional.
Contoh biaya
produksi termahal USD 14.0. Dengan total Produksi 908 ribu bpd. Bila 1 barrel
=159 liter (tepatnya 158,987 liter), maka total produksi per hari
adalah144,372,000 liter per hari. Adapun total kebutuhan nasional saat ini
mencapai 56 juta kl per tahun atau 157,303.37 kl per hari yang
setara dengan 989.330 barrel/hari. Sehingga kekurangannya adalah
(908.000-989,330) barrel = (81,330) barrel. Sehingga untuk harga mix price menjadi
= {(908,000 x USD 14.0)+(81,330xUSD 124)}/(908,000+81,330) = USD 23.05
Seharusnya yang
digunakan sebagai patokan perhitungan Cost Recovery atau harga adalah harga dasar USD
23.05/bbl, BUKAN harga Internasional yang USD. 124/bbl. (bbl=barrel).
Dengan demikian harga BBM untuk rakyat menjadi murah dan terjangkau. Hal ini
akan menyebabkan semua kebutuhan asyarakat mulai dari cabe dan bahan pangan
lainnya, material bangunan hingga harga energi listrik menjadi murah
2.1.5 Kebijakan Uang
ICoFR atau Laporan Keuangan Audited Tepat Waktu?
Program Konvergensi IFRS dan
Program Pengembangan IcoFR. Kebutuhan untuk menjadi perusahaan kelas dunia
mengantarkan Pertamina kepada suatu semangat untuk terus menjangkau dan patuh pada standar kelas
dunia. Di samping dari sector bisnis hulu dan hilir yang terus mengejar performance,
pada sektor support Pertamina juga melakukan recharge, seperti
yang terjadi di fungsi HR, HSE dan Keuangan.
Terobosan untuk mendapatkan kepercayaan investor dunia telah berhasil dilakukan,
dan dengan bangga Pertamina mulai dapat tampil di pentas investasi dunia. Saat
ini tidak ada batasan bagi dunia untuk dapat melihat, menilai dan membuat
keputusan ekonomis terkait kepentingan investasi pada Pertamina. Stakeholders
membutuhkan Pertamina untuk full disclosure atas seluruh kegiatannya
yang direfleksikan dalam laporan keuangan. Untuk itu, manajemen diwajibkan
untuk dapat memberikan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan
diandalkan setiap saat.
Untuk mencapai cita-cita menjadikan laporan keuangan Pertamina dapat
dipercaya dan diandalkan oleh seluruh pelaku investasi dunia serta stakeholders
lainnya, maka beberapa prakarsa telah dilakukan, yaitu program konvergensi International
Financial Reporting Standards (IFRS) dan Program Pengembangan Internal Control over Financial Reporting (ICoFR). Konvergensi IFRS
menjadi demikian penting dan hal ini dilatarbelakangi oleh komitmen Indonesia
dalam forum negara G-20. Komitmen
Indonesia adalah ikut memberlakukan Standar Akuntansi Keuangan berbasis IFRS,
dan pada tahun 2012, Pertamina diharapkan telah comply secara
keseluruhan pada IFRS.
Tidak cukup dengan prakarsa konvergensi IFRS, stakeholders perlu
diyakinkan bahwa semua proses bisnis Pertamina telah memiliki kontrol yang
efektif. Proses bisnis dan kontrol tersebut akan menunjang penyajian laporan
keuangan yang konvergen dengan IFRS. Oleh karenanya prakarsa Program Pengembangan
ICoFR sangat penting dan sebagai faktor penunjang implementasi IFRS.
Pertamina bukannya tidak memiliki kebijakan dan prosedur dalam rangka
mengendalikan penyusunan laporan keuangan, namun design dan implementasi
yang tidak tepat dalam control menjadikan kontrol tidak efektif, perlu kerja keras untuk meyakinkan
figur yang lahir dari proses yang salah klasifikasi, salah kalkulasi atau salah
saji lainnya. Produk dari proses tersebut, oleh auditor eksternal akan
menghasilkan. Management Letter yang sangat banyak, salah saji material
karena kontrol yang diabaikan. Hal ini membuat fungsi Keuangan bekerja ekstra karena
harus membenahi kesalahan penyajian dimana figur salah saji dalam laporan
keuangan ini seharusnya bukan merupakan tanggung jawabnya. Budaya kerja yang
berpandangan bahwa laporan keuangan hanyalah urusan fungsi keuangan perlu
didobrak. Concern terhadap kontrol harus dimiliki oleh setiap Business
Process Owner. Proses bisnis Pertamina sudah secara dominan difasilitasi
oleh ERP-MySAP, dimana setiap prosesnya harus melalui tahapan yang tegas dan
setiap tahapan itu ditanamkan suatu kegiatan
pengendalian. Secara substansi, perlu dilakukan recharge atas paradigma pengendalian
itu.
Do the right thing at the very beginning. Visi misi untuk menciptakan
Pertamina menjadi world class company harus diikuti dengan semangat, gairah
dan disiplin agar setiap langkah menjadi penuh keyakinan dan sudah menjadi
bagian dari budaya kerja. Sekedar visi dan misi tidaklah cukup, harus ada
struktur, sistem dan personel yang competent untuk bisa melaksanakan
semua roadmap ICoFR yang telah ditetapkan.
Tuntutan Laporan Keuangan Audited Selesai Tepat Waktu Di sisi
lain, tuntutan penyajian laporan keuangan audited yang tepat waktu juga
menjadi prioritas utama.
Karena, ketepatan waktu
penyajian laporan keuangan audited merupakan kebutuhan pokok bagi stakeholder,
sehingga jangan pernah mengabaikan percepatan proses pelaporan keuangan dan
tentunya juga kelancaran proses auditnya.
Deadline yang dipatok luar biasa yaitu 31 Maret 2012, laporan keuangan audited tahun
buku 2011 sudah harus dihasilkan. Sungguh effort yang luar biasa, dan
jika ini berhasil, akan menjadi prestasi yang besar bagi Pertamina. Kembali
lagi Pertamina meningkatkan record yang sudah baik dibandingkan tahun kemarin
yang sudah diacungi jempol oleh stakeholder.
Kembali lagi kepada urgensi Program Pengembangan ICoFR, akankah program
ini menjadikan effort percepatan laporan keuangan audited atau
sebaliknya? terganjal dan menjadi program yang anti produktif?
Kebimbangan ini beralasan, sebab secara logis, timing dalam roadmap
Program Pengembangan ICoFR yang sama dengan timing untuk proses
percepatan pelaporan keuangan dan auditnya, yaitu utamanya Program
Pengembangan ICoFR ini akan melalui periode Januari sampai dengan Maret
2011, dan tentunya akan mempengaruhi kinerja program percepatan proses
pelaporan keuangan audited tersebut. Apalagi inisiator program
Pengembangan ICoFR ini adalah Internal audit, dimana Standar Profesi
Internal audit mengharuskan bersikap independen dan objektif terhadap operasi
perusahaan. Dalam program ini Internal audit berperan sebagai champion
ICoFR, memberikan advice, memfasilitasi diskusi dan memfasilitasi workshop.
Di lain sisi, peran Internal audit sebagai strategic business partner,
ternyata juga telah melakukan assurance and consulting pada pos-pos
signifikan pada laporan keuangan, yaitu telah melakukan evaluasi dan perbaikan
internal kontrol terkait dengan proses pelaporan keuangan. Menurut auditor eksternal,
dalam entry meeting audit interim Oktober 2011 ini, internal audit telah
berperan dalam percepatan audit dan telah mengimplementasikan best practice yang
dilakukan oleh world class company. Secara intensif, internal audit
telah dan akan terus memberikan gambaran mengenai proses
bisnis dan kontrol kontrolnya
untuk pos-pos signifikan kepada eksternal auditor, sehingga dapat membantu
proses Test of Control dan Test of Detail yang dilakukan oleh
auditor eksternal.
Kepuasan auditor eksternal atas efektifitas pengendalian intern akan
berpengaruh terhadap keluasan dan kedalaman proses audit, yang tentunya
diharapkan proses audit menjadi lebih cepat. Kondisi ini diharapkan akan
menghapus sedikit kekhawatiran atas "gangguan ICoFR", apalagi proses
auditnya juga dikawal oleh Internal audit,
yang tentunya hasilnya merupakan jasa percepatan proses audit dimaksud. Assurance
and Consulting ini masih bersifat terbatas, belum mencakup keseluruhan
pos-pos signifikan, sehingga hasilnya belum optimal, walaupun mencakup End
to End Process. Sedangkan pada Program Pengembangan ICoFR, akan secara
komprehensif mencakup seluruh pos-pos signifikan, sehingga seluruh significant
risk dan key control akan tergambarkan dan key control akan
diefektifkan. Dengan demikian, sudah barang tentu,
pertanyaan pada judul di atas akan berubah dengan sendirinya menjadi "Program
Pengembangan ICoFR menyelesaikan Laporan Keuangan Audited tepat waktu". Great
!!
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fungsi
keuangan bertujuan untuk mengatur pencarian sumber – sumber dana yang
dibutuhkan bagi perusahaan dan kemudian mengatur penggunaan dari dana yang
telah diperolehnya itu. Sumber dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari
berbagai sumber, baik sumber dana intern yang berasal dari dalam perusahaan itu
sendiri maupun sumber dana ekstern yang berasal dari luar perusahaan itu
sendiri.
Dalam
ilmu ekonomi,
suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu)
berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di
pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat
adanya ketidaklancaran distribusi barang adalah pengertian Inflasi. Berarti
dalam kata lain inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang
secara kontinu.
Bukan
hanya inflasi yang menjadi permasalahan di negeri ini tetapi juga pengaruhnya
terhadap PT. Pertamina, pengaruh hutang
luar negeri dan bagaimana kebijakan uang yang digunakan oleh pemerintah.
Daftar
Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Keuangan
http://qeyty.blogspot.com/2008/10/bab-vii-fungsi-keuangan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi
http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=1078547&page=164