Individu, Keluarga dan Masyarakat

on Kamis, 14 Oktober 2010
• Pertumbuhan Individu
Ada delapan tahap di mana seorang manusia sehat berkembang harus lulus dari bayi sampai dewasa akhir. Dalam setiap tahap orang menghadapi, dan mudah-mudahan master, tantangan baru. Setiap tahap dibangun di atas berhasil menyelesaikan tahap sebelumnya. Tantangan tahap tidak berhasil menyelesaikan dapat diharapkan muncul kembali sebagai masalah di masa mendatang.

1. Harapan: Kepercayaan vs Ketidakpercayaan (Bayi, 0 sampai 1 tahun)
Tahap pertama di sekitar kebutuhan dasar bayi yang dipenuhi oleh orang tua. bayi tergantung pada orang tua, terutama ibu, untuk makanan, makanan, dan kenyamanan. pemahaman relatif anak tentang dunia dan masyarakat berasal dari orang tua dan interaksi mereka dengan anak. Jika orang tua mengekspos anak untuk kehangatan, keteraturan, dan kasih sayang diandalkan, melihat bayi dunia akan menjadi salah satu kepercayaan. Jika mereka yang lalai, atau mungkin bahkan kasar, bayi belajar bukan ketidakpercayaan-bahwa dunia adalah di tempat yang dapat diandalkan, tidak terduga, dan mungkin berbahaya.

2. Will: Otonomi vs Malu & Doubt (Balita, 2 sampai 3 tahun)
Sebagai kontrol anak keuntungan atas fungsi eliminatif dan kemampuan motor, mereka mulai mengeksplorasi lingkungan mereka. Orang tua masih menyediakan dasar yang kuat keamanan dari mana anak dapat menjelajah untuk menegaskan keinginan mereka, kesabaran Para orangtua dan dorongan membantu otonomi mendorong pada anak. orang tua sangat terbatas, bagaimanapun, adalah lebih mungkin untuk menanamkan anak dengan rasa keraguan dan keengganan untuk mencoba tantangan baru.Tetapi jika pengasuh permintaan terlalu banyak terlalu cepat, menolak untuk membiarkan anak-anak melakukan tugas-tugas yang mereka mampu, atau mengejek upaya awal pada swasembada, anak-anak malah dapat mengembangkan rasa malu dan keraguan tentang kemampuan mereka untuk menangani masalah.

3. Tujuan: Inisiatif vs Rasa Bersalah (Preschool, 4 sampai 6 tahun)
Inisiatif menambah otonomi kualitas untuk diusahakan, perencanaan dan menyerang tugas demi menjadi aktif dan bergerak. Anak adalah belajar untuk menguasai dunia di sekelilingnya, belajar keterampilan dasar dan prinsip-prinsip fisika. Hal-hal yang jatuh, tidak sampai. hal Round roll. Ia belajar bagaimana zip dan dasi, menghitung dan berbicara dengan mudah. Pada tahap ini, anak ingin memulai dan menyelesaikan tindakan sendiri untuk suatu tujuan. Rasa bersalah adalah emosi yang baru membingungkan. Dia mungkin merasa bersalah atas hal-hal yang secara logis tidak harus menyebabkan rasa bersalah. Dalam kasus yang membutuhkan inisiatif, anak juga dapat mengembangkan perilaku negatif. Perilaku ini adalah hasil dari anak mengembangkan rasa frustrasi karena tidak dapat mencapai tujuan seperti yang direncanakan dan mungkin terlibat dalam perilaku yang tampaknya agresif, kejam, dan terlalu tegas kepada orang tua. perilaku agresif, seperti melempar obyek, memukul, atau berteriak, merupakan contoh perilaku yang diamati selama tahap ini.
Anak-anak prasekolah semakin mampu menyelesaikan tugas sendiri, dan dengan kemerdekaan ini berkembang datang banyak pilihan tentang kegiatan untuk dikejar. Terkadang anak-anak mengambil proyek-proyek mereka dengan mudah dapat menyelesaikan, tetapi pada waktu lain mereka melaksanakan proyek-proyek yang berada di luar kemampuan mereka atau yang mengganggu dengan rencana orang lain dan kegiatan.

4. Kompetensi: Industri vs Rendah diri (Anak, 7 sampai 11 tahun)
Tujuannya untuk membawa situasi produktif untuk penyelesaian secara bertahap menggantikan pada keinginan dan keinginan bermain. Dasar-dasar teknologi dikembangkan. Untuk kehilangan harapan seperti asosiasi "rajin" dapat menarik anak kembali ke persaingan, lebih terisolasi keluarga kurang sadar waktu oedipal."Anak-anak pada usia ini menjadi lebih sadar akan diri mereka sebagai individu." Mereka bekerja keras "yang bertanggung jawab, yang baik dan melakukannya dengan benar."

5. Fidelity: Identitas vs Kebingungan Peran (Remaja, 12 sampai 19 tahun)
Remaja yang baru peduli dengan bagaimana mereka muncul kepada orang lain. identitas superego adalah keyakinan diakui bahwa kesamaan luar dan kontinuitas disusun pada masa yang akan dicocokkan dengan persamaan dan kontinuitas satu makna untuk diri sendiri, sebagaimana dibuktikan dalam janji karier. Kemampuan untuk menetap di sekolah atau identitas pekerjaan yang menyenangkan. Dalam stadium akhir Remaja, anak mengembangkan rasa identitas seksual. Ketika mereka membuat transisi dari masa kanak-kanak sampai dewasa, remaja merenungkan peran mereka akan bermain di dunia orang dewasa. Awalnya, mereka cenderung untuk mengalami ide peran beberapa kebingungan-campuran dan perasaan tentang cara-cara tertentu di mana mereka akan masuk ke dalam masyarakat-percobaan dan dapat dengan berbagai perilaku dan aktivitas (misalnya bermain-main dengan mobil, bayi-duduk untuk tetangga, afiliasi dengan kelompok-kelompok politik atau agama tertentu).

6. Love: Keintiman vs Isolasi (Muda Dewasa, 20 sampai 34 tahun)
Tubuh dan ego harus master mode organ dan konflik nuklir lainnya dalam rangka menghadapi rasa takut kehilangan ego dalam situasi yang panggilan untuk diri ditinggalkan. Menghindari pengalaman ini mengarah pada keterbukaan dan self-penyerapan. Setelah identitas mereka orang telah ditetapkan, mereka siap untuk membuat komitmen jangka panjang kepada orang lain.

7. Perawatan: generativity vs Stagnasi (Dewasa Tengah, 35 sampai 65 tahun)
Generativity menjadi perhatian untuk mendirikan dan membimbing generasi berikutnya. Sosial-dihargai kerja dan disiplin merupakan ekspresi generativity. Cukup memiliki atau menginginkan anak-anak tidak dalam dan dari dirinya sendiri mencapai generativity. Selama usia pertengahan tugas perkembangan utama adalah salah satu memberikan kontribusi bagi masyarakat dan membantu untuk membimbing generasi mendatang.

8. Hikmah: Ego Integritas vs Despair (Senior, 65 tahun dan seterusnya)
Saat kita tumbuh dewasa dan menjadi warga negara senior kita cenderung untuk memperlambat produktivitas kita dan menjelajahi hidup sebagai orang pensiunan. Hal ini selama ini waktu itu kita renungkan prestasi kami dan mampu mengembangkan integritas jika kita melihat diri kita sebagai menjalani kehidupan yang sukses. Jika kita melihat kehidupan kita sebagai tidak produktif, atau merasa bahwa kita tidak mencapai tujuan hidup kita, kita menjadi tidak puas dengan kehidupan dan putus asa berkembang, yang sering menimbulkan depresi dan keputusasaan. Tugas perkembangan terakhir adalah retrospeksi yanga artinya orang-orang melihat kembali kehidupan mereka dan prestasi.

Pengertian Individu
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yng menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.
Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi.

* Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan mengacu pada peningkatan kuantitas beberapa dari waktu ke waktu. kuantitas yang dapat berupa:
*Fisik misalnya pertumbuhan tinggi badan
*Abstrak misalnya cara berpikir ynag lebih kompleks

* Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
1)Keturunan
2)Kesehatan
3)Makanan dan Kebiasaan Makanan
4)Penyakit

• Fungsi Keluarga
1. Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.

2. Fungsi Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.

3. Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.

4. Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.

5. Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.

6. Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.

7. Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.

8. Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

•Individu, Keluarga, dan Masyarakat
* Pengertian Keluarga
Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri.

Pengertian Keluarga Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.(Menurut Departemen Kesehatan RI (1998).

Kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya. (Ki Hajar Dewantara)

* Golongan Masyarakat
Masyarakat desa adalah suatu kesatuan hokum yang bertempat tinggal yang lama di suatu daerah tertentu dan memiliki pemerintahan tersendiri. Bersifat homogen dan rasa kekeluargaan yg kuat.

Masyarakat kota adalah masyarakat yang lebih ditekankan pada sifat – sifat kehidupannya serta ciri – ciri kehidupannya. Kehidupan keagamaannya cenderuang kea rah duniawi yang kehidupan masyarakatnya berada dalam lingkungan ekonomi, sangat rasional atau hubungan interaksi jauh lebih formal.

•Perbedaan Non Industri dan Industri
Masyarakat Non Industri
A.Kelompok Primer : Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini juga disebut kelompok “face to face group”, sebab para anggota sering berdialog bertatap muka. Sifat interaksi dalam kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja dan tugas pada kelompok menenerima serta menjalankannya tidak secara paksa, namun berdasarkan kesadaran dan tanggung jawab para anggota secara sukarela.
Contoh : keluarga, rukun tetangga, kelompok agama, kelompok belajar.

B.Kelompok Sekunder : Antar anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. karena itu sifat interaksi, pembagian kerja, antaranggota kelompok diatur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasiomnal dan objektif. Para anggota menerima pembagian kerja/tugas berdasarkan kemampuan dan keahlian tertentu, disamping itu dituntut pula dedikasi. Hal-hal tersebut dibutuhkan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama disepakati.
Contoh : Partai politik, perhimpunan serikat kerja, organisasi profesi.

Masyarakat Industri
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat bertambah tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan.
Durkheim mempergunakan variasi pembagian kerja sebagi dasar untuk mengklarifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya, tetapi ia lebih cenderung memergunakan dua taraf klarifikasi, yaitu sederhana dan yang kompleks.
Laju pertumbuhan industri-industri berakibat memisahkan pekerja dengan majikan menjadi lebih nyata dan timbul konflik-konflik yang tak terhindarkan, kaum pekerja membuat serikat-serikat kerja/serikat buruh yang diawali perjuangan untuk memperbaiki kondisi kerja dan upah. Terlebih setelah kaum industralis mengganti tenaga manusia dengan mesin.

•Hubungan Antara Individu, Keluarga dan Masyarakat
* Makna Individu
Mahluk individu berarti mahluk yang tidak dapat di bagi 2 dan tidak dapat di pisah – pisahkan antara jiwa dan raga.

* Makna Masyarakat
Masyarakat merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan komuniti manusia yang tinggal bersama-sama. Bisa juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara pelbagai individu. Dari segi pelaksanaan, ia bermaksud sesuatu yang dibuat-atau tidak dibuat-oleh kumpulan orang itu. Masyarakat merupakan subjek utama dalam pengkajian sains sosial.

* Hubungan Antara Individu, Keluarga dan Masyarakat
Aspek individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia.
Lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai individu dalam hidupnya adalah lingkungan keluarga. Di dalam keluargalah individu mengembangkan kapasitas pribadinya. Di samping itu, melalui keluarga pula individu bersentuhan dengan berbagai gejala sosial dalam rangka mengembangkan kapasitasnya sebagai anggota keluarga. Sementara itu, masyarakat merupakan lingkungan sosial individu yang lebih luas. Di dalam masyarakat, individu mengejewantahkan apa-apa yang sudah dipelajari dari keluarganya. Mengenai hubungan antara individu dan masyarakat ini, terdapat berbagai pendapat tentang mana yang lebih dominan.

•Urbanisasi
* Pengertian Urbanisasi
Pengertian urbanisasi yang sebenarnya menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia adalah, suatu proses kenaikan proporsi jumlah penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Selain itu dalam ilmu lingkungan, urbanisasi dapat diartikan sebagai suatu proses pengkotaan suatu wilayah. Proses pengkotaan ini dapat diartikan dalam dua pengertian. Pengertian pertama, adalah merupakan suatu perubahan secara esensial unsur fisik dan sosial-ekonomi-budaya wilayah karena percepatan kemajuan ekonomi. Contohnya adalah daerah Cibinong dan Bontang yang berubah dari desa ke kota karena adanya kegiatan industri. Pengertian kedua adalah banyaknya penduduk yang pindah dari desa ke kota, karena adanya penarik di kota, misal kesempatan kerja.

Pengantar Ilmu Sosial dan Budaya Dasar



· Hakekat dan Ruang Lingkup Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

ISD adalah pengetahuan yg menelaah masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan Teori-teori (fakta, konsep, teori) yg berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial (seperti Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah) MK. ISD merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yg dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tanggap (tanggap nilai), persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan , sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.

IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”.

· Ilmu Sosial Dasar sebagai MK kehidupan bermasyarakat

· Tujuan ISD dan IBD

Ilmu Sosial Dasar

Tujuan dari kajian Ilmu Sosial Dasar ini ialah untuk memahami dan menyadari adanya kenyataan sosial dalam masyarakat dan masalah sosial dalam masyarakat merupakan masalah yang kompleks dan pembentukan, pengembangan kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan, dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungannya, khususnya gejala berkenaan dengan masyarakat dengan orang lain, agar daya tanggap, presepsi, dan penalaran berkenaan dengan lingkungan sosial dapat dipertajam.

Ilmu Budaya Dasar

Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya sehingga mereka akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama unyuk kepentingan profesi mereka. Memberi kesempatan kepada para mahasiswa untuk dapat memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.


Perbedaan ISD dan IBD

Ilmu Sosial Dasar

Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan maslah sosial tertentu. Kenyataan-kenyataan sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu sosial. Karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangnya. Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan social dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial.

Ilmu Budaya Dasar

Berbagai aspek kehidupan yang mengungkapkan masalah-masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi keahlian. (disiplin) didalam pengertian budaya, maupun gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya. Hakikat manusia yang satu atau universal, tetapi beragam perwujudannya dalam kebudayaan setiap zaman dan tempat.

· ISBD Sebagai Alternatif Pemecahan Masalah Sosial Budaya

ISBD sebagai integerasi dari ISD dan IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan kosep-konsep budaya kepada mahasiswa, sehingga mampu mengkaji masalah sosial, kemanusiaan, dan budaya, sehingga diharapkan mahasiswa peka, tanggap, kritis serta berempati atas solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif.

Manusia dan Masalahnya
Setiap manusia memiliki masalah dan yang membedakan nya adalah volume dan jenis masalahnya. Manusia dapat dikatakan dewasa jika mampu menyikapi masalah – masalahnya.
Manusia memiliki masalah sosial, masalah sosial adalah suatu kondisi dimana terganggunya sebagian besar kehidupan masyarakat dan perlu dicari jalan pemecahannya.

Manusia memiliki masalah karena :
Perkembangan budaya, budaya berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal, moral, sopan, tata krama. Sedangkan daya adalah unsur perbuatan jasmani/ kekuatan/ kemampuan untuk cipta, rasa, karya, karsa. Jadi perkembangan budaya adalah perkembangan akal, moral, kesopanan , tata krama dalam perbuatan jasmani agar mampu menciptakan, merasakan, membuat karya yang mampu digunakan oleh manusia itu sendiri.